Wednesday, 14 May 2014

Teropong Bintang

Teropong bintang mempunyai ciri-ciri fokus lensa objektif lebih besar dari pada fokus lensa okuler, dengan fob < fok maka perbesaran sudut bayangan lebih besar. Teropong bintang menggunakan dua lensa cembung. Baik lensa objektif maupun okuler adalah lensa cembung. Lensa objektif adalah lensa yang dekat dengan objek. Lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan mata. Persamaan-persamaan pada Teropong Bintang adalah:
A. Untuk mata normal atau mata tak berakomodasi berlaku:  

Sok= fok

     Mata perbesaran sudutnya

Mα= fob:fok

     Dan panjang teropong:

d= fob+fok

B. Perbesaran bayangan pada teropong bintang pada mata berakomodasi maksimum berlaku:

S’ok= -pp

Ket :
pp= punctum proximum( jarak titik dekat mata normal )
pp= 25cm

Maka perbesaran sudut untuk mata berakomodasi maksimum:

Mα= fob:sok

Panjang teropong untuk mata berakomodasi maksimum:

d= fob+sok

Keterangan :
fob= panjang fokus lensa objektif
fok= panjang fokus lensa okuler
sob= jarak benda terhadap lensa objektif
sok= jarak benda terhadap lensa okuler
s’ok= jarak bayangan terhadap lensa okuler
d= panjang teropong
Mα= perbesaran angular teropong bintang (perbesaran sudut)

Pembentukan Bayangan
Pembentukan bayangan pada teropong bintang dengan mata normal (tidak berakomodasi).
Proses pembentukan bayangan untuk mata normal terlihat letak bintang jauh tak hingga pada posisi T. Banyangan T’ terletak pada fokus objektif (fob). Fokus objektif berimpit dengan focus lensa okuler (fok).
Karena T’ terletak pada fokus okuler (fok) maka bayangan akhir T’ terbentuk pada jarak tak hingga.


0 komentar:

Post a Comment