Penghargaan Nobel Fisika (bahasa Inggris: Nobel Prize in Physics; bahasa Swedia dan bahasa Norwegia: Nobelpriset i fysik) adalah satu dari lima Penghargaan Nobel yang diadakan atas permintaan oleh penemu dan industrialis Swedia Alfred Nobel yang juga merupakan seorang penemu dinamit. Penghargaan ini diberikan pada orang yang paling giat melaksanakan hubungan yang bersifat internasional, pendiri pergerakan perdamaian atau berusaha mengurangi atau melenyapkan peperangan.
Setiap tanggal 10 Desember, yaitu tanggal dimana Alfred Nobel meninggal pada tahun 1896, Stockholm menjadi perhatian dunia. Di kota yang dingin tersebut, puluhan ilmuwan kelas dunia berkumpul untuk menyaksikan pemberian hadiah Nobel kepada para ilmuwan yang dinggap telah berjasa memberikan kontribusi penting dalam perkembangan sains. Setiap penerima hadiah Nobel tidak hanya mendapat imbalan finansial yang besar, tetapi juga tercatat namanya dalam sejarah dunia sains. Tidak heran jika para ilmuwan dunia berlomba-lomba agar dapat masuk dalam catatan sejarah bergengsi tersebut. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1901, Nobel telah menjadi ajang kompetisi sains yang keras dan tidak jarang penuh intrik.
Wednesday, 14 May 2014
Peraih Nobel Fisika
Berikut ini tokoh-tokoh fisika peraih nobel dari tahun 2000 sampai tahun 2013, yaitu:
1. Tahun 2000
Ada tiga pemenang Nobel di bidang Fisika . Mereka itu adalah Ir. Jack S. Kilby yang berasal dari Amerika, Dr. Zhores I. Alferov yang berasal dari Rusia dan Dr. Herbert Kroemer yang berasal dari Jerman. Mereka bertiga dianggap berjasa dalam mengembangkan perangkat elektronik sehingga mengantarkan ke arah perkembangan pemanfaatan komputer yang sangat fantastis. Penemuan yang membawa mereka meraih Penghargaan Nobel itu sendiri yaitu, suatu pengembangan heterostruktur semikonduktor digunakan dalam kecepatan tinggi dan opto-elektroniks (elektronika Optis) dan bagiannya dalam pengembangan sirkuit gabungan. Suatu rancangan komponen elektronik berupa rangkaian terpadu atau integrated circuits (IC) yang kini lebih dikenal sebagai chip. Komponen elektronik berukuran sangat kecil itu berperan sebagai “otak elektronik” pada setiap komputer.
2. Tahun 2001
Eric Allin Cornell, Wolfgang Ketterle, dan Carl Edwin Wieman. Ketiganya berasal dari dua Negara berbeda yaitu Amerika dan Jerman. Mereka meraih Penghargaan Nobel untuk prestasi pada kondensasi Bose-Einstein dalam gas cair dari atom alkali, dan untuk studi fundamental yang merupakan awal dari sifat kondensasi.
3. Tahun 2002
Raymond Davis, Jr yang berasal dari Amerika, Riccardo Giacconi yang juga berasal dari Amerika dan Masatoshi Koshiba yang berasal dari Jepang. Mereka meraih Penghargaan Nobel untuk sumbangan pionir pada astrofisika, khususnya pada deteksi neutrino kosmik dan untuk sumbangan pionir pada astrofisika juga, yang telah menyebabkan penemuan sumber sinar X kosmik.
4. Tahun 2003
Anthony James Leggett yang berkebangsaan Britania-Amerika, Alexei Alexeevich Abrokosov, dan Vitaly Lazarevich Ginzburg yang berasal dari Rusia-Amerika. Mereka mendapatkan Penghargaan Nobel untuk sumbangan pionir pada teori superkonduktor dan superfluida.
5. Tahun 2004
David J Gross, H David Politzer, dan Frank Wilczek. Mereka bertiga berasal dari Amerika dan meraih Nobel untuk penemuan kebebasan asimtot dalam teori interaksi kuat. Mereka membantu memecahkan masalah alam dari apa yang dikenal sebagai Gaya Kuat dan yang mengikat atom bersama.
6. Tahun 2005
John L Hall yang berkebangsaan Amerika, dan Theodore W Hansch yang berkebangsaan Jerman. Mereka meraih penghargaan untuk sumbangan mereka terhadap perkembangan spektroskopi tepat berbasiskan laser, termasuk teknik penyisiran frekuensi optic.
7. Tahun 2006
John C. Mather dan George F Smoot, keduanya adalah ilmuwan asal Amerika Serikat yang berprestasi di bidang Fisika. Mereka berdua menerima Nobel karena karya mereka soal asal mula alam semesta serta obvervasi yang dilakukan, berperan besar dalam perkembangan kosmologi modern untuk penemuan benda hitam dan anisotropi radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik.
8. Tahun 2007
Albert Fert adalah fisikawan Perancis dan penemu efek GMR (Giant Magnetoresistance) yang membawa terobosan dalam gigabita cakram keras. Ia merupakan pengajar di Université Paris-Sud di Orsay dan direktur sains pada laboratorium bersama (Unité mixte de physique) antara Centre national de la recherche scientifique (Pusat Penelitian Nasional) dan Thales Group. Bersama dengan Albert Fert, Peter Grunberg yang merupakan fisikawan Jerman dan juga salah seorang penemu efek GMR (Giant Magnetoresistance) yang membawa terobosan dalam gigabita cakram keras yang membawa mereka meraih Penghargaan Nobel di bidang Fisika.
9. Tahun 2008
Makoto Kobayashi, Toshihide Maskawa, dan Yoichiro Nambu adalah tiga Ilmuan Fisika yang berkebangsaan Jepang. Mereka bertiga meraih Penghargaan Nobel untuk penemuan mekanisme pemecahan simetri spontan dalam fisika sub atom.
10. Tahun 2009
Charles K. Kao, Willard Boyle, dan George E. Smith yang berasal dari Amerika meraih Penghargaan Nobel atas jasanya dalam penemuan di bidang serat optik dan sensor citra CCD .
11. Tahun 2010
Andre Geim dan Konstantin Novoselov, keduanya beasal dari Universitas Manchester, Inggris, mendapat hadiah nobel dalam bidang Fisika pada tahun 2010 untuk penemuan material grafin dua dimensi.
12. Tahun 2011
Saul Perlmutter, Brian P. Schmidt, dan Adam G. Riess yang berasal dari Amerika, mendapat penghargaan Nobel dalambidang fisika untuk penemuan ledakan bintang (supernova) yang digunakan untuk menetapkan sebuah standar pengukuran gerakan cahaya dalam satu skala kosmologis.
13. Tahun 2012
Serge Haroche yang berasal dari Perancis, dan David J. Wineland yang berasal dari Amerika Serikat meraih penghargaan Nobel untuk mengukur dan memanipulasi sistem kuantum individual.
14. Tahun 2013
Peter Higgs yang berasal dari Inggris, dan Francois Englert dari Belgia. Mendapat penghargaan Nobel untuk penemuan teoritis mengenai mekanisme Boson Higgs yang membawa pemahaman mengenai asal muasal massa dan partikel subatomik. Teori tersebut telah dikonfirmasi pada eksperimen ATLAS dan Solenoida Muon Padat di Penumbuk Hadron Raksasa di CERN.
0 komentar:
Post a Comment